“Lah kalau sudah dua kali ya maaf dua kali. Bukan Pak Jokowi enggak pintar. Ngapain saya jadiin kalau enggak pintar?” kata Megawati.
Selanjutnya sindiran terakhir adalah soal ihwal menentukan capres yang diusung PDIP. Putri Soekarno itu mengingatkan jika keputusan penentuan itu ada di tangannya.
“Enggak ada (pengumuman capres), ini urusan gue!” kata Megawati.
“Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan,” lanjutnya.
Gaya berpidato Megawati yang santai terkesan seperti seorang Ibu yang memiliki rumah. Berbeda dengan Presiden Jokowi yang kaku seperti seorang tamu di rumah sendiri.
Pidato Jokowi
Ayah dari Kaesang Pangarep itu bahkan terkesan kehilangan gaya dan canggung dengan adanya sosok Megawati. Bahkan beberapa kali Jokowi memberikan pujian agar menyenangkan hati Megawati.
Pada durasi pidato pun Jokowi sebagai seorang Presiden hanya mampu menguasai panggung selama 21 menit berbeda dengan Megawati yang hampir dua jam.
“Yang saya senang, mohon maaf Bu Mega, Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati. Betul-betul tenang dan tidak grusa-grusu seperti yang lain-lainnya, didesak-desak dari mana pun tidak goyah,” kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan tamu undangan.
Dukungan Capres 2024
Gestur yang diberikan sosok Presiden ke-7 di Indonesia ini nampak berbeda dari biasa. Seperti kala sering memberikan kode soal bakal capres di 2024 mendatang.
Pasalnya beberapa sempat diselipkan oleh Jokowi dalam beberapa kesempatan. Kala menghadiri HUT Perindo (7/11/2022) Jokowi menyiratkan dukungan kepada Prabowo Subianto.
“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi.
Selanjutnya saat melemparkan isyarat dukungan ke publik kepada Ganjar Pranowo untuk maju ke kontestasi Pemilu 2024.
Momen ini terjadi saat Jokowi menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) di Magelang (21/5/2022).
Kesempatan itu Presiden mengatakan agar relawannya tidak terburu-buru soal kampanye pilpres. Meski mungkin yang didukung hadir di tengah-tengah kita.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.