Di sisi lain, Korsel dan AS telah mengeluarkan peringatan sejak awal 2022 bahwa Korut akan melanjutkan uji coba nuklir kapan saja.
Dalam sebuah laporan tahun lalu, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperkirakan Korut telah mengumpulkan hingga 20 hulu ledak nuklir.
Bahkan, Korut juga memiliki bahan fisil yang cukup untuk sekitar 45–55 perangkat nuklir.
Ketegangan Kian Meningkat
Sebelumnya beredar foto Kim Jong Un tengah memeriksa hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil. Saat ia memerintahkan perluasan dalam hal produksi bahan nuklir tingkat senjata.
Sehingga, sejumlah ahli menduga potensi senjata nuklir taktis menunjukkan tanda-tanda kunci dari kemajuan teknis, dan dapat mengindikasikan uji coba nuklir yang akan segera terjadi.
Lantaran itulah, AS dan Korsel kian meningkatkan latihan militer gabungan. Terlebih, Korut beberapa kali melakukan tes senjata yang semakin provokatif.
Namun, Korut secara tegas menyalahkan Korsel atas ketegangan serta situasi keamanan yang kian memburuk.
Kantor Berita Pusat Korut (KCNA) pun mengecam serangkaian latihan gabungan yang dilakukan AS dan Korsel.
Alhasil, KCNA kembali memperingatkan kedua negara mengenai kemampuan serangan nuklir negara Korut.
“Akan sangat jelas bagaimana nuklir DPRK akan digunakan jika pencegahan perang tidak berhasil pada mereka yang mengamuk, tidak takut dengan senjata nuklir,” beber KCNA.
Selain itu, militer Korut juga telah melakukan sejumlah latihan dalam beberapa pekan terakhir. Termasuk uji coba drone berkemampuan nuklir bawah air serta peluncuran kedua rudal balistik antarbenua tahun ini. (spm/ads)