Serangan Balasan
Setelah tujuh bulan ofensif besar-besaran, Rusia yang menghasilkan sedikit keuntungan, meskipun pertempuran darat paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, Ukraina memulai serangan balasannya pada minggu lalu.
Sejauh ini, serangan masih dalam tahap awal, Puluhan ribu tentara baru Ukraina dan ratusan kendaraan lapis baja Barat belum dikerahkan untuk berperang.
Sebuah rekaman video memperlihatkan, selama dua hari terakhir Ukraina telah merebut lebih banyak wilayah.
Tetapi, Kyiv belum mampu menembus garis pertahanan utama Rusia yang telah disiapkan Moskow selama berbulan-bulan.
Namun, Rusia justru menuduh Ukraina melakukan penembakan lintas batas saat Kyiv melakukan operasi balasan.
Gubernur Kursk di Rusia mengatakan, sejumlah rumah rusak dan pasokan listrik terganggu di dua desa di wilayah dekat perbatasan.
Tapi Ukraina enggan memberikan tanggapan atas klaim tersebut.
Di sisi lain, pada Selasa dini hari, sirene serangan udara meraung di seluruh Ukraina.
Pejabat militer Kyiv mengatakan, pasukan pertahanan udara menghancurkan semua rudal Rusia yang menargetkan ibu kota.
Komando militer utama Ukraina mengatakan angkatan, udara menghancurkan 10 dari 14 rudal jelajah yang diluncurkan Rusia ke Ukraina dan satu dari empat drone buatan Iran.
Usai sepekan memberikan sedikit informasi mengenai serangan balasan, Ukraina lantas mengungkapkan sejauh ini telah merebut kembali tujuh permukiman.
Pasukan telah maju hingga 6,5 km (4 mil) dan merebut 90 km persegi (35 mil persegi) tanah di sepanjang garis depan selatan sepanjang 100 km, kata Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar.
Namun, Rusia belum mengonfirmasi kemajuan Ukraiana tersebut.
Moskow justru membeberkan pasukannya telah memukul mundur kemajuan sejak 4 Juni.
Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan, pasukannya telah menangkis serangan Ukraina di dekat desa Makarivka, Rivnopil dan Prechystivka. (spm/ads)