Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Cuaca Buruk, Jepang Tunda Peluncuran Satelit X-Ray dan Moon Sniper 

Render seorang seniman menunjukkan bagaimana tampilan XRism setelah berada di orbit. (Foto: Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA via CNN)

Satelit pun perlu melakukan kalibrasi selama beberapa bulan setelah mencapai orbit. Satelit tersebut dapat mendeteksi sinar-X yang memiliki energi berkisar antara 400 hingga 12.000 elektron volt.

Energi tersebut melampaui energi cahaya tampak yang sebesar 2 hingga 3 elektron volt, menurut NASA.

Jangkauan deteksi ini akan memungkinkan untuk mempelajari ekstrem kosmik di seluruh alam semesta. Satelit tersebut membawa dua instrumen yang disebut Resolve dan Xtend. 

Resolve dan Extend

Resolve melacak perubahan suhu kecil yang membantunya menentukan sumber, komposisi, gerakan, dan keadaan fisik sinar-X.

Diketahui, Resolve beroperasi pada suhu minus 459,58 derajat Fahrenheit (minus 273,10 derajat Celcius). Suhu sekitar 50 kali lebih dingin dibandingkan suhu luar angkasa, berkat wadah helium cair seukuran lemari es.

Instrumen ini akan membantu para astronom mengungkap misteri kosmik seperti detail kimiawi gas panas yang bersinar di dalam gugus galaksi.

“Instrumen Resolve XRISM akan memungkinkan kita mengintip susunan sumber sinar-X kosmik ke tingkat yang belum pernah mungkin dilakukan sebelumnya,” kata Kelley.

“Kami menantikan banyak wawasan baru tentang objek terpanas di alam semesta, termasuk bintang yang meledak, lubang hitam dan galaksi yang ditenagai olehnya, serta gugusan galaksi,” terangnya .

Sementara itu, Xtend akan memberi XRISM salah satu bidang pandang terbesar pada satelit sinar-X.

“Spektrum yang dikumpulkan XRISM akan menjadi yang paling detail yang pernah kami lihat untuk beberapa fenomena yang akan kami amati,” kata Brian Williams, ilmuwan proyek XRISM NASA di Goddard, dalam sebuah pernyataan.

“Misi ini akan memberi kita wawasan tentang beberapa tempat yang paling sulit untuk dipelajari, seperti struktur internal bintang neutron dan jet partikel berkecepatan mendekati cahaya yang ditenagai oleh lubang hitam di galaksi aktif,” jelas dia.

Diketahui pula bahwa misi ini dirancang untuk beroperasi selama tiga tahun. (spm/ads)